Proyek bersama antara PT Abdael Nusa bersama Tanrise Property di perumahan Grand Sunrise, Menganti, Gresik, berhasil berkembang dengan okupansi (tingkat keterisian) warga yang mencapai 300 Kepala Keluarga (KK).
Hal itu mendorong mereka untuk mengembangkan area komersial, sebagai pendukung dari penghuni di perumahan yang berada di wilayah Desa Sidojangkung tersebut.
“Komersial area, berupa unit ruko, telah kami bangun sejak tahun lalu di area paling depan perumahan Grand Sunrise. Tahap pertama yang ada di sisi utara, dari 28 unit yang kami sediakan, sudah sold out dan hanya tersisa 2 unit,” kata Go Hok Sins, Project Coordinator Grand Sunrise, Jumat (8/9/2023).
Dari respon yang positif tersebut, mereka kembali melaunching produk ruko di sisi selatan sebanyak 20 unit.
Berupa ruko dua lantai dengan konsep dua pintu akses, jadi untuk lantai 2 akses pintu tidak melewati dalam ruko lantai 1, melainkan di samping lantai 1 yang tertutup dan tidak tampak dari ruang lantai 1.
“Aksesnya pintu masuk ke lantai 2 dan tangga juga tidak tergabung dengan lantai 1, hanya bersebelahan, namun bisa memberi privasi masing-masing,” jelas Go Hok Sins.
Ruko tersebut masing-masing memiliki luas tanah 5 meter x 13 meter.
Sementara untuk luas bangunan dua lantai, minimal 96 meter persegi.
Produk yang disebutbSOHO (Small Office Home Office) tersebut dijual dengan harga mulai Rp 1,2 miliar per unit.
Mereka meyakini strategi tersebut mampu mengundang massa untuk menjadi bagian Grand Sunrise.
Kent Hilman, Head of Marketing PT Abdael Nusa, mengatakan, bentuk value yang ingin disampaikan dalam proyek ini adalah kebersamaan yang tertuang dalam tagline Santap, Seru, dan Senyum.
“Diusung untuk menjadi tempat berkumpul dan saling bersenang-senang. Selain itu, dengan kehadiran teraSore diharapkan bisa meningkatkan value kawasan perumahan Grand Sunrise,” jelas Kent Hilman.
Karena pada dasarnya teraSore dibangun untuk membantu Grand Sunrise dalam mencapai kesadaran masyarakat Menganti dan sekitarnya mengenai perumahan ini.
“Di mana captive market disekitar Grand Sunrise selain di dalam Grand Sunrise, ada sekitar 1.000 KK. Mereka adalah pasar yang potensial,” jelas Kent Hilman.
Letak teraSore berada tepat di commercial area Grand Sunrise, memiliki luas kurang lebih 800 m2.
Desain arsitektur dari teraSore lebih berorientasi pada detail-detail yang mampu membawa kesan kepada pengunjungnya.
“Lebih terkesan menyatu dengan lingkungan, dengan membawa kesan hangat dan bersemangat,” tambah Kent.
Hingga saat ini, jumlah tenant yang bergabung dengan teraSore adalah 12 tenant makanan, antara lain; Kerey Hoore, Crepes Times, Dapur Sunrise, Lalapan Markonah, Bakmi Ayam Keriting 99, Mau Dimsum, Kebab Turki Baba Rafi, Otella, Dapur Mama Muda, Chiclin, Corndog Yummy, Kopi Anak Monopole, dan 1 tenant mainan, yaitu Playland.
“Setelah dua minggu grand opening di pertengahan Agustus kemarin, ada kenaikan pengunjung hampir 50 persen dari bulan-bulan sebelumnya,” ujar Martha, Section Head of Estate and Customer Relation.
Sonny Therik, Business & Marketing Development dari Provest, menambahkan, saat ini ruko di kawasan perumahan tidak hanya di lirik boleh orang luar perumahan yang ingin memberi pelayanan kepada warga perumahan dan sekitarnya.
“Ada peluang warga perumahan yang memiliki usaha, atau ingin membuka usaha dekat rumah, bisa memanfaatkan produk ruko ini,” kata Sonny.
Apalagi keunggulan dari akses berbeda dalam satu unit bisa mendukung kebutuhan usaha anak muda saat ini, di mana mereka banyak bergerak di sektor industri kreatif.
Apalagi target utama dari konsumen perumahan ini adalah segmen keluarga muda.
Menyasar keluarga muda yang membutuhkan hunian serta memerlukan tempat untuk membuka usaha dan tempat tinggal.
